link href='http://imageshack.us/photo/my-images/98/sdsao.jpg/' rel='SHORTCUT ICON'/> ♥♥: ih…. ngeri… Ada Peragaan Siksa Kubur di Peringatan Maulid Nabi [SEMARANG]

Jumat, 04 Juni 2010

ih…. ngeri… Ada Peragaan Siksa Kubur di Peringatan Maulid Nabi [SEMARANG]

SEMARANG- Berbagai acara digelar warga Kota Semarang menyambut peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal) atau yang lebih akrab dengan Maulud Nabi, Jumat (26/2).Di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Amal Semarang digelar kegiatan ’Ekspo Akhlaq Rasul’. Masing-masing kelas menampilkan berbagai kreativitas, di antaranya menampilkan contoh akhlaq/sifat Rasul seperti sidiq, amanah, tabligh, hingga fatonah. Kepala SDIT Bina Amal, Zulaichah Sri Astuti SSi mengatakan, kegiatan itu dimaksudkan untuk menggelorakan pengamalan akhlaq Rasulullah pada para siswa.

Dengan cerminan yang ditampilkan dalam ’Ekspo Akhlaq Rasul’, diharapkan para siswa bisa mengamalkan sifat-sifat Rasul dalam kehidupan sehari-hari.

Stan yang digelar di halaman sekolah pun menjadi sangat meriah dengan berbagai tampilan seni nasyid, rebana, drama, berdagang, tempat-tempat bersejarah yang disinggahi Nabi Muhammad SAW dan lainnya. Di antara yang menarik ialah penampilan siswa-siswi kelas 2 yang mengusung penampilan kondisi di alam kubur lengkap dengan peragaan mayat, Malaikat Munkar dan Nangkir.

Ketika diminta pengunjung untuk memeragakan adegan siksa kubur, dua malaikat yang diperankan siswa itu pun langsung menggorok mayat yang dibungkus kain kafan dengan gergaji mainan terbuat dari kayu. ’’Wah siksanya kok ngeri banget, digorok lehernya,’’ kata salah seorang pengunjung.

Peragaan lainnya disuguhkan tatkala dua malaikat kubur itu menanyai si mayat. Dasar masih anak-anak, peragaan itu pun menjadi geli dan lucu. Yang ditanyakan malah nama si mayat, bukan materi pertanyaan di dalam kubur sebagaimana yang sering disampaikan oleh para ustadz siapa nama Tuhan-nya, apa agamanya, siapa rasulnya, dan lainnya.

“Siapa namamu,” tanya malaikat Munkar yang disambut tawa pengunjung.”Lho kok malah tanya nama, emangnya kenalan,” celetuk salah satu pengunjung.

Festival rebana
Sementara itu di Masjid Al Iqlas, RW XIII, Kelurahan Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, di samping pengajian, takmir masjid di samping mengundang mubalig, sekaligus memasang tratak dan panggung untuk pentas rebana dari ibu-ibu yang tergabung dalam pengajian Almasyitoh.

Bahkan untuk pentas ini, mereka juga harus kepontal-pontal menyediakan kostum putih-putih dengan harga lumayan mahal. Karena, kostum ini juga digunakan untuk lomba rebana tingkat Kelurahan Pudakpayung. “Penampilan ini sekaligus untuk uji coba sebelum lomba yang sebenarnya,” tutur Ketua Takmir Masjid Al Falaq, Drs H Nurul Hidayat, kemarin, di tengah-tengah kegiatan Maulud Nabi.

Kehadiran kelompok rebana ini memang membuat susana peringatan Maulud Nabi menjadi semakin meriah.Sebelum warga datang, mereka sudah mendendangkan lagu-lagu islami. Demikian juga ketika acara berakhir, mereka melantunkan selawat badar.

Sementara itu mubalig yang dihadirkan, H Syarif Hidayat SAg dari Bintal Kodam IV/ Diponegoro, meski memberikan ceramah cukup panjang warga di RW XIII tak beranjang hingga acara berakhir.

H Syarif Hidayat menceritakan sejarah perjalanan Nabi Muhammad.Peringatan Maulud Nabi itu mulai dilaksanakan setelah 500 tahun Muhammad meninggal dunia. “Saat itu Islam benarbenar terpuruk, yang kaya tidak mau menyumbangkan hartanya. Umat hidup dengan kepentingannya masing-masing, ” katanya.

Peringatan juga ditandai dengan berbagai lomba, di antaranya lomba pidato.Salah satu pemenang lomba adalah seorang perempuan yang tidak banyak berbicara. Dia hanya membawa pisau dan digoreskan di bagian jari hingga berdarah darah. “Dia hanya berucap, dengan cap darah ini kami kaum wanita mendukung perjuangan bapak-bapak untuk kembangkitan Islam,” sitir Syarif Hidayat.

Banyak hikmah dari peringatan Maulud Nabi. Bagi umat Islam saat ini, tambahnya, peringatan tersebut bisa dijadikan cermin bagi kita untuk melangkah ke depan.
(sumber : WAWASAN)

Slideshow

Terima Kasih atas Kunjungan anda Lain Kali datng lagi ke sini dilihat