link href='http://imageshack.us/photo/my-images/98/sdsao.jpg/' rel='SHORTCUT ICON'/> ♥♥: Ikan Teri #1

Sabtu, 12 Juni 2010

Ikan Teri #1

Radiasi sinar matahari semakin panas akhir2 ini. Kenapa tidak suhu udara meningkat hampir 5 derajat celcius. Seperti itulah yang termometer bilang. Kalau ndak salah memang seperti itu. Beneran kok seperti itu, suer deh ndak bohong. Bohong itu kan dosa, bener kok termometer bilang seperti tu !!
"eh biasa ja donk!" pembaca emosi
"maaf, saya dituntut seperti ini"
ya udah, saya lanjutin lagi narasinya..
Matahari dengan ganasnya membakar kulitku, tinggal kasih bumbu n kecap aja ni.

Siang ini memang begitu panas, seperti siang kemaren2 sih. Namun ku tetap hang out keluar, lebih baik mang jalan2 keluar walaupun ndak ada tujuan daripada dirumah.
"udah nyampe mas" kata ojek
"cepetnya, tapi ini dimana ya?"tanyaku
"dimana aja, yang jelas penulis suruh saya turunin mas disini"
"ya lah, makasi bang. Selamat bertugas"

Ntah dimana ini namanya, jalanan sepi seperti kota mati yang tlah lama ditinggal. Suasananya berantakan seperti baru dihadang badai. Tapi ku tetap terus berjalan.

***
Dari kejauhan terlihat seorang gadis berbaju merah dikejar2 masa. Kayak matador aja ini, banteng2 ngejar yang berbaju merah.
Lama kelamaan gadis tu semakin dekat denganku dan menyeretku pergi. Tidak tau maksudnya, yang jelas sekarang aku juga jadi incaran masa.
Setengah jam lebih berlari dan akhirnya kami menemukan tempat persembunyian. Keberuntungan masih berpihak pada orang2 sepertiku.

***
"kenapa gw bisa bawa lu ya?" tanya c gadis
"kan lu yang nyeret gw"
"benci gw ngakuin, kalo lu orang terpilih"
"lu ngomong apa sih?"
"kenalin gw teri.. Lu siapa?"
"gw okan, inget nama gw ye"
"ya, ikan. Gw btuh bantuan lo"

Aku bingung bantuan apa yang dimintanya. Hanya saja kulihat dia membuka sebuah kantong plastik. Astaga, isinya itu kucing. Kucing kawan2! Tau kucing kan? Kalo ndak cari deh di mbah gugel.

"kejam banget lo, kucing digituin."
"gw mau nitip kucing ini sama lo"
"kenapa, lu ndak bisa ngurus?"
"bukan, hanya ja nasib gw cuma sampai sini kawan"
"lo ngomong apa si? Kenapa mesti secepat ini. Hikz"
"tenang ja, gw ga kan mati kok kawan"
"huaa.. Hikz ."
"udah. Cup3x . Nang ning nang ning nung"
"bukan, kenapa cepat banget alur ceritanya."

Ternyata benar, sesaat setelah itu banteng2 tadi datang dengan 2 orang polisi. Dan pasti polisi itu akan menangkap teri. Aku tak tau apa masalahnya, tapi hatiku bilang dia orang baik.

Ku peluk kucing itu sambil menyaksikan teri yang berontak karna diseret polisi.
"jangan tangkep saya pak"
"saya hanya menjalankan tugas"
"jangan pak"
"udah, nurut aja"
"saya ndak mau dipenjara"
"jangan berontak!"
"ndak mau"
"harus mau"
"ndak"
"harus"
"pokok e ndak"
"pokok nya harus"
"jangan maksa gitu donk pak"
"nurut ja, perlu pake kekerasan ndak ni"
"saya lapor komnas perempuan"
"udah dek, nurut aja. Ntar lama pula abis ni cerita >.<"
"iya deh pak iya"

Lho kok aneh ya, ada juga adegan seperti itu. Dari tadi adeganku biasa aja.
Akhirnya polisi membawa teri dan banteng2 itupun ikut berlalu.

Tinggallah aku dan sang kucing, sang kucing menatap ku penuh arti. Matan bundar nya berkaca kaca, mulut kecilnya terbuka seakan ingin mengatakan sesuatu.

[BERSAMBUNG]


Slideshow

Terima Kasih atas Kunjungan anda Lain Kali datng lagi ke sini dilihat