link href='http://imageshack.us/photo/my-images/98/sdsao.jpg/' rel='SHORTCUT ICON'/> ♥♥: Oktober 2010

Sabtu, 23 Oktober 2010

Ketika Waktu Menjemput

”setiap yang bernyawa akan mati, dan hanya kepada Allah semuanya akan kembali” (Al-Ankabut :57)
Kugenggam tangannya.Titian air mata membasuh pipiku. Beribu doa terucap dari setiap hembusan nafasku. Lantunan ayat-ayat suci terdengar lirih dari orang-orang yang duduk bersila disekitarku. Masih kutatap saja wajahnya yang pucat pasi, matanya tertutup rapat seakan pertanda menutup usinya yang telah senja. Diantara kerutan-kerutan kulit wajahnya masih menyisakan raut senyum penuh isyarat, seakan sudah siap dengan jemputan sang malaikat utusan pemilik kehidupan.
“Ummiiiiiiiiii….” Suara histeris tiba-tiba terdengar diantara keharuan suasana ruang tamu yang sedang aku duduki beserta keluarga yang lainnya. Ternyata si Uwa baru datang dari Sumedang setelah di telepon mang Ujang bada Ashar sore tadi, tepat 1 menit setelah Ummi menghembuskan nafas terahirnya.Pemandangan kembali terlihat haru saat si uwa memeluk Ummi sambil meneteskan air mata. Semoga saja adegan seperti ini tidak hanya terjadi sesaat, dan tidak lama kemudian, keluarga akan segera benar-benar melupakan Ummi dan menjalani kehidupan sehari-harinya seperti biasa. Sanak keluarga hanya akan datang mengunjungi kuburannya pada saat tertentu, mungkin saat menjelang lebaran atau hari lain dimana mereka memiliki waktu luang untuk berziarah. Sungguh jangan pernah terjadi di keluarga ini hal yang seperti itu.
Semoga saja Allah akan menerima setiap amal kebaikan Ummi semasa hidup di dunia dan menjadikannya bekal di kehidupan yang abadi kelak. Bagi keluarga yang di tinggalkan termasuk aku semoga ini menjadi cobaan yang dapat aku lewati bersama keluarga dan dapat dimasukan kedalam golongan orang-orang yang sabar.
”Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang sabar.(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengatakan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari tuhan mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah :155 – 157)
Akhirnya, aku memohon kepada Allah swt. Agar memberikan kesabaran dan kemantapan hati untuk keluarga semua di saat mendapatkan cobaan.Wallahu a’lam.
Ketika waktu telah menjemputtidaklah akan ada yang sekali-kali dapat mensiasati mautMaka wahai Dzat yang maha pengampun Ampunilah aku atas dosa-dosaku dan selamatkan aku dari siksa nerakaWahai yang hidup, yang menghidupiAku menyeru-Mu wahai tuhan para malaikat dan ruh yang suciHari ini ku bersimpuh di haribaan-MuSeluruh asaku tertumpu pada aliran karunia-MuDihadapanku jelas terlihat kuasa-Mu ya RabbiJika sudah kehendak-Mu tak satupun dapat berlariItulah kematian, tidak mungkin ada tempat menghindar dari-NyaTak dapat di pungkiri kelak tiba bagianku menghadap pada-Nya

suara kuntil di dalam kelas

namaku cindy ,waktu aku kls 4 SD aku dan teman-temanku ribut sekali lalu aku mendengar suara anak cewek nagis di bangku kosong lalu aku bercerita kapada teman-teman ku,tetapi teman-teman ku tidak percaya.''yasudah'' kataku heran. setelah selesai ribut kita semua diam mengerjakan soal,lalu aku mendengar lagi suara itu dan teman-temanku pun mendengarnya,dan KM dikelas aku namanya ANDRE dia bertanya suara apa itu???? lalu aku menjawab "kan aku udah bilang ada suara cewek nagis,kalian aja gak percaya"langsung kita semua lari ke luar kelas,berbicara kepada wali kelas kita, lalu kita diam sejenak supaya wali kelas kita mendengarnya dan ternyata wali kelas kita mendengarnya sama seperti aku dan teman-temanku di dalam kelas dan menyebalkannya wali kelas ku keluar kita malah ditinggal..yaudah kita baca baca doa aja sesuai kepercayaan masing masing.
setelah kenaikan kelas 5 SD sudah lumayan lama kira-kira 3 bulan aku main main lagi seperti kelas 4 dulu setelah capek aku dan teman-temanku diam kita mendengar lagi suara kuntil di kelas dan kebetulan kelas kita sama dari kelas 4,lalu KM kita ANDRE juga melihat ada cewek duduk di bangku kosong dan tidak salah lagi itu KUNTIL ANAK si andre pun bilang ketemen-temen lalu kita langsung ribut karena ketakutan,dan si KM pun menyuruh kita tenang,setelah kita tenang suara itu pun muncul lagi,tetapi kita antepi, setelah semua kita pun pulang dan tidak ada suara itu lagi......

Orpheus


Orpheus
Orpheus was the son of Calliope and either Oeagrus or Apollo. He was the greatest musician and poet of Greek myth, whose songs could charm wild beasts and coax even rocks and trees into movement. He was one of the Argonauts, and when the Argo had to pass the island of the Sirens, it was Orpheus' music which prevented the crew from being lured to destruction.

When Orpheus' wife, Eurydice, was killed by the bite of a serpent, he went down to the underworld to bring her back. His songs were so beautiful that Hades finally agreed to allow Eurydice to return to the world of the living. However, Orpheus had to meet one condition: he must not look back as he was conducting her to the surface. Just before the pair reached the upper world, Orpheus looked back, and Eurydice slipped back into the netherworld once again.
Orpheus was inconsolable at this second loss of his wife. He spurned the company of women and kept apart from ordinary human activities. A group of Ciconian Maenads, female devotees of Dionysus, came upon him one day as he sat singing beneath a tree. They attacked him, throwing rocks, branches, and anything else that came to hand. However, Orpheus' music was so beautiful that it charmed even inanimate objects, and the missiles refused to strike him. Finally, the Maenads' attacked him with their own hands, and tore him to pieces. Orpheus' head floated down the river, still singing, and came to rest on the isle of Lesbos.
Orpheus was also reputed to be the founder of the Orphic religious cult.

Air Mata Dosa - Air Mata Pertaubdatan

1. Awal Mula
Adzan subuh berkumandang yang membuat mataku membuka seperti tanpa adanya paksaan. Diriku merasa alunan merdu suara adzan bagaikan lembutnya belaian Allah yang membuatku semakin bersemangat untuk salat subuh di pagi yang sunyi ini. Ini adalah hari pertama ku melangkah ke kehidupan baru, kehidupan yang sangat berbeda dari yang lalu, bagaikan bayi yang lahir tanpa dosa dari rahim seorang ibu. Afwan lupa untuk memperkenalkan diri, namaku Azam umurku 21 tahun, aku masih kuliah di salah satu universitas Islam di Jakarta. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakak-ku sekarang melanjutkan studi di luar Indonesia. Aku adalah anak yang paling disayang oleh kedua orangtua. Tetapi aku lebih banyak membuat kedua orangtuaku kecewa daripada membuat orangtuaku bangga.Dengan segera aku beranjak dari tempat tidur untuk membangunkan kedua orangtuaku agar segera menunaikan salat subuh. “Ma, Abu! Bangun, udah subuh. Kita ke masjid.” Kedua orangtuaku hanya mengucapkan, “Iya zam, ini udah bangun.” Setelah itu, aku bergegas mengambil air wudhu, dan kemudian berangkat ke masjid. Ketika salat subuh dimulai, aku lakukan semuanya dengan khusyu’ dengan mendengarkan setiap ayat suci al-Qur’an yang dilantunkan oleh Imam Masjid di dekat rumahku. Setelah salat selesai, aku merenung, kemana saja diriku selama ini, aku selalu berjalan di jalan yang tidak diridhai Allah, aku dengan bangganya melakukan semua itu, tanpa memikirkan betapa sakitnya hati Allah melihat diriku yang hina ini.Ketika beranjak keluar dari masjid, aku melihat sekelilingku banyak perumahan - perumahan, pertokoan, dan juga jalan raya. Aku tinggal bersama kedua orangtuaku di perumahan yang penuh sesak, tidak ada daerah yang bebas untuk menghirup udara segar seperti di kampungku yaitu Aceh. Ya, Aceh adalah kampungku, aku bangga sebagai orang Aceh, tetapi jika masyarakat di Aceh tahu akan tabiat burukku ketika dulu, mungkin mereka tidak bangga lagi mempunyai warga Aceh seperti diriku ini.Ketika aku sampai di rumah, aku membuka kulkas untuk meminum segelas air. Karena sejak aku bangun, aku belum sempat untuk minum. Ibuku sampai bertanya, “Kenapa kamu, zam? Kok minum kayak orang habis maraton aja di Senayan.” Aku hanya bisa menjawab dengan senyuman. Aku lalu membuka lemari di ruang tamu mengambil al-Qur’an untuk melanjutkan kembali bacaanku, tepatnya di Surat At-Taubah ayat 6 Jus 10. Aku membacanya sekaligus membaca artinya agar aku mengerti akan maksud dari ayat tersebut. Inilah diriku pertama kalinya bisa membaca al-Qur’an lagi. Bapak-ku sering berkata, “Zam, sampai berapa lama kamu bertahan dengan sikap kayak gini? Paling nanti azam juga gag ngelanjutin lagi ngaji dan salatnya di masjid.” Hatiku seakan - akan dipukul dengan paku ketika mendengar perkataan bapak seperti itu. Tetapi aku harus bagaimana, memang dulu aku bersikap seperti itu, tiba - tiba mengaji dan membaca al-Qur’an, lalu aku meninggalkannya. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah membuat kedua orangtuaku percaya bahwa mulai hari ini, aku tidak akan mengulangi kesalahan lagi.Dengan membaca alhamdulillah, aku telah selesai membaca al-Qur’an. Aku taruh lagi di tempat semula, kemudian aku masuk ke dalam kamar. Dalam kamar, aku mulai merenung segala perbuatan yang dulu pernah aku perbuat. Semenjak aku kecil sampai aku kelas 6 SD (Sekolah Dasar), aku memiliki perilaku yang masih terkontrol. Tetapi ketika aku masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama), pergaulanku sudah mulai dipengaruhi hal - hal yang buruk oleh teman - teman. Pada waktu itu, salah seorang temanku berkata kepadaku ketika istirahat, “Zam, ngapain bengong? Nih mau gag liat video bagus?”. Aku menanggapinya mungkin hanya video lucu atau video yang lain, “Aku gag bengong tau, emang video apa bud?”. “Udah lihat aja dulu,” katanya. Ketika aku melihat video itu, aku langsung kaget tetapi mataku tidak bisa mengalihkan dari video tersebut.Sejak saat itu, aku sudah mulai menyukai video - video porno. Entah sudah berapa lama aku menikmati dosa yang tidak diridhai Allah itu. Tetapi sekarang aku hanya bisa bersyukur, Allah telah melindungiku untuk tidak melakukan perbuatan seks bebas.“Azam! Ngapain kamu di kamar terus? Jagain toko dulu, mama mau minta dianterin sama abu ke kantor sebentar.” Pikiran dan hatiku yang sedang merenung tiba – tiba kaget mendengar suara ibu, aku hanya bisa menjawab, “Iya ma. Azam ke sana.” Langsung aku bergegas untuk jaga toko.“Nanti mama pulangnya sore jam 4, beli makanan aja nanti siang, uangnya udah mama taruh di dompet ya.” Aku hanya mengangguk. “Yaudah, mama pergi dulu. Assalamualai-kum.” “Waalaikumsalam”.Bapak-ku mempunyai toko di bagian belakang rumah. Toko ini sudah ada sejak aku masih duduk di Sekolah Dasar (SD) dan berdekatan dengan kampus-ku, bisa ditempuh dengan jalan kaki. Jadi tidak heran banyak mahasiswa dan mahasiswi yang lalu lalang untuk berangkat ke kampus dan mengunjungi toko untuk membeli rokok, minuman dan kebutuhan lainnya.Bapak-ku akhirnya pulang dengan menggunakan vespanya yang sudah lama. “Zam, nanti sekitar jam satuan, jagain toko sebentar ya. Abu mau pergi belanja buat di toko, udah habis barang di toko.” “Iya, bu”, kataku singkat. Aku langsung masuk ke dalam rumah dan bersiap - siap untuk mandi dan makan. Selesai aku mandi dan makan, aku menyalakan laptop-ku untuk browsing internet. Inilah kesibukanku setelah selesai ujian akhir, aku bermain facebook, kaskus, blogger, dan yang lainnya. Dari facebook-lah aku menemukan setitik hidayah yang sangat berarti buatku dan kehidupanku.
2. Air Mata Dosa - Air Mata Pertaubatan
Aku membuka profil temanku akhwat bernama Nabila. Entah kenapa, ada keinginan untuk bertaubat dari segala perbuatan buruk-ku. Lalu aku menuliskan pesan lewat facebooknya tentang perihal masalah-ku dan ingin berubah sepenuhnya dan menjalani segala perbuatan yang diridhai Allah. Ia memberikan saran bahwa aku disuruh nikah atau puasa untuk menahan segala nafsu yang ada pada diri aku. Aku lebih baik memilih untuk berpuasa, karena untuk menikah, aku belum siap lahir dan batin.Mulailah aku berpuasa senin kamis, alhamdulillah segalanya berjalan dengan lancar sekalipun cobaan datang seiring perubahan baik yang aku lakukan. Seperti pepatah, “semakin kokoh pohon itu berdiri, semakin kencang angin menerpanya”. Seperti itu keadaan yang aku alami ketika melakukan pertaubatan atas dosa - dosaku di waktu yang lalu.Ada satu hal yang membuatku terkenang akan perjalanan-ku untuk bertaubat. Ketika matahari masih berada di atas kepalaku, aku melakukan salat taubat, aku memanjatkan doa sebenar – benarnya. BismillahirrahmanirrahimYa Allah Ya KarimDiriku ini penuh dosaDiriku ini penuh amal keburukanDiriku ini adalah hamba yang tidak berguna di mata-MUDiriku ini adalah hamba yang kotorSetiap centi dariku tidak ada amal yang aku berikan kepada-MUPadahal untuk mendapatkan amal-MUDiriku tidak mengeluarkan berbagai mata uangYang diperlukan hanya amal ibadahkuTetapi aku tetap saja mengkhianati-MUAir mata dosa-ku ini tidak akan diterima oleh-MUYang aku pinta hanya satu kepada-MUTerimalah air mata pertaubatan-ku iniAir mata yang berasal dari hatiYang sadar telah menyakiti diri-MU yang suciSesuka hatiAlhamdulillahirabbil alamin Kututup mataku yang berlinang air mata ini, air mata pertaubatan atas dosa – dosaku selama ini. Aku hanya bisa berharap Allah selalu menuntun segala perjalanan-ku sampai raga yang Allah pinjamkan kepadaku dapat dikembalikan kepadaNYA dengan keadaan bersih dari noda – noda perbuatan dosaku selama ini.“Allahuakbar, Allahuakbar!” Adzan dzuhur berkumandang di masjid dekat rumahku. Aku seketika mengucap syukur dan bersiap - siap untuk berangkat ke masjid. Buatku itu adalah masa lalu yang kelam yang akan membuatku terus berpacu menjadi lebih baik di jalan Allah. Dan aku tidak akan pernah kembali ke masa lalu yang kelam, karena itu akan membuatku mengkhianati Allah SWT lagi. Kehidupan yang aku rasakan ini benar – benar rumit, suatu saat nanti aku akan menuangkannya ke dalam cerita.Bismillah, inilah aku, aku yang baru, siap untuk menata kehidupan yang baru yang akan selalu berada dari rahmat Allah SWT. THE END By: Rahmadani

The Poetry

Wana Sedayu's Short Story RYAN didn’t lose his mind to make a fun of his uncle. He no longer put his urine to his uncle cup, otherwise he put chicken shit, took from the backyard, to the cup. * * * WHILE Bahasa Indonesia on progress, the teacher seemed too lazy to teach the lesson. So he ordered his pupil to make a poem to kill the time, then he left the classroom. There was nothing on Ryan’s mind, meanwhile his other pals starting to do their duty with all they’ve got. Suddenly he remembered on the event that happened last afternoon, or more precisely to every afternoon he passed along with his uncle. Then he started to write about it. 30 minutes already passed away, the teacher came to check his pupil poems. Then he ordered his pupil to read short story while he check on his pupil poems on his desk. Several minutes later he called Ryan to face him to his desk. And Ryan obeyed the teacher’s order. “Did you make this poem?”The teacher asked. “Yes sir.”He answered. “Why did you write a poem like this one?”The teacher asked once again “So what kind of poem I should write to?”Ryan replied by asking his teacher. “This poem,,, You know,,, too porn!”Whispered the teacher to Ryan. “But that based on my daily activities, Sir. That’s not porn!”Explained Ryan to the teacher. The teacher who is so charming thought for a while then he ask Ryan to meet him furthermore to his desk in Teacher office at the break time. And Ryan agreed to. So he back to his chair, while his teacher staring to his hips and the way he walking from behind, to continue the lesson. * * * IF he too tired after the whole day working for that family, he would relax on his old and smell bed while he wrote in his diary. He would write anything he done. He didn’t write everyday because his busywork on being a student and a page for that family make him too tired too describe the ambiance of his heart at that very moment. That night he thought hard. He reminded the event he passed along with his teacher, something he didn’t want to remember. But that moment opened his eyes to think for his future. Suddenly he felt tired and weak. But more than that he felt worry, concern, but the most he felt mad. He wanted to blow up all his anger but he didn’t have any know how. Sometimes his mind filled with ideas of making a fun for all the members of his family in that house with the nastiest way you never thought before. He thought his uncle, aunty and his cousins who bad to him for long time since he moved in to that house should take his revenge. Revenge always sweet. Sometimes he pissed into his the basket of washed clothes when his aunty asked him to wash. He also ever put pepper in his aunt’s powder box, mixed cat shit into the steam rice that made for his 5-years-old-cousin. He also ever put in his very own shit into his 11-years-old-cousin’s shoes. Or he ever put a dead mouse into the drawer of Miss Ririn, his Uncle’s sister, so all the clothes smell stinky. But nobody knew about it, he of course do all of that very carefully. Although he still had to get bad treats from the wife of his uncle that he called aunty. Aunty told him to do many errand jobs such as baby sitting, cleaning the house, and so on. Beside that he often be abused verbally and sometimes physically by his aunty and Miss Ririn. For him, those 2 women are already being devils in that house. But there was something more painful than all of that. He had to experience very bad treat from his own uncle. He was raped every any chances. That shoes factory labor forced his own nephew to fulfill his lust. He didn’t know why his uncle could do something bad like that to him. Especially when he knew his gender. Why his uncle had to have a sex with the same gender. Why the man who asked him to moved in after he graduated from junior high and paid for his school use his ass to fuck. He couldn’t resist because he felt pressed and threatened. He just felt have to pay for his uncle’s kindness. Once before dead his mother advise him to be a smart and virtuous boy. * * * AFTER read that poem in that class, the teacher fell something unspeakable in his thought. That afternoon he called Ryan to meet him in teacher office then he asked Ryan to come along with him to his house to get the punishment. Ryan regretted nothing for making that poem. He faced what he had to. He agreed to follow his teacher to his teacher’s house. He entered into a medium-size-rent-house. He was served by his teacher a while after he sat on a smell-filthy-couch. Pictures, which were placed on the rack, was had seen by Ryan. From what he saw, he can conclude that his teacher still single, but he already predict about that. His teacher behavior even made him so sure that grown-up-man not look like what he thought before. And he keep served well and got a good treat from his teacher. In that living room, he sat next to his teacher felt uncomfortable because then his teacher’s hand start to touch hi left hip. He bit his own lips. He knew what his teacher up to. Without any ordered he start to take the action first. He kissed his teacher with French kiss style. Then the teacher lifted him to the bedroom. There, he did what he usually done with his uncle. * * * THAT night he couldn’t sleep at all. He reminded to his teacher. Suddenly he missed for that French kiss, that cuddle, that blowjob, that shake, that bang, that touch. He bit his own lips once more while reading again his poem on his bed. Kelamin Paman bersetubuh dengan paman menjelma kucing bersayap bidadari mendekap manja sayang sayangan pada hari dimana mereka belum pulang melumat daging kejantanannya dipaksa berbuat pada lelap tidur paman suara mengadsuh kudengar riang berderai-derai luka bacokan pada kampak yang menghunus tajam rampas kelaminnya di waktu senggang Then he was starting to smile. He felt there nothing wrong with his poem.

d world saver

D world saver is my generation in Diniyyah boarding school we are entering in boarding at 070707 and to orsaid at 22410 we are al there is sixty pi and fifty nine pa . Of there much lesson I am study in world and religion ,English and Arabic our language , because that we can little that.Much the experion I get ofthere and I don’t for get to sixteen generation . Thanks very much for techer ofthere becase you are I can get the good learning .

The Girl By The Corner

It was after school, i saw her. Standing by the corner of the street, holding her doll. I saw her everyday, always the same. Everyone thinks she's weird. But i was rather interested with her. What was keeping her company? Why she never cried? It was a true mystery, and i'm the one whose going to find out.
The next day, i hid in the shrub next to the corner where she usually are and wait. She came. Holding her dolly, with her school backpack. I crouched nearer to the shrub beside her, i seemed had made a small rustle, she heard it and ran. I grabbed my bag and raced to a street, i tripped over something soft. I took it from the ground. The doll. But, there was something strange about the doll, its eyes were blue like ice, just like the girl. Her bag lay by the ground, she was nowhere to be found.
I let out a silent scream as the doll, somehow, was staring right at me! I dropped it. It's all my fault, i thought. That i shouldn't chase the girl and this wouldn't happen. Was i going crazy? I picked up her bag, and rummaged through it. A dirty book with pictures that i found. I flipped over the pages and i saw the most terrible thing in my life, it was a photo of when her parents died. And another was at a b'day party, she was covered with dirt, as though she'd been running through the forest and carried a knife. She had the most terrible memories.
And i know now, her last company was her doll, dry and empty and she can't think. Her doll was an only choice.

Cerpen Horor-buku harian dan pena kematian


Hari itu,,aku & ketiga sahabatku,,; Niko,Tomy,dan Rista sedang membahas tugas kelompok di sebuah perpustakaan tua yang tidak jauh dari sekolah kami. Kami memang sering mengunjungi perpustakaan itu untuk mengerjakan tugas,,atau cuma sekedar bersantai sambil membaca buku. Kami suka dengan suasana sepi tempat itu. Disitu terdapat puluhan rak buku besar yang berisi jutaan koleksi buku dari tahun 1836 sejak perpustakaan dibangun sampai sekarang. Sayang.,.,sumber ilmu dan sejarah itu kurang terawat. Semua itu bermula saat aku menemukan sebuah peti kecil yang terselip antara susunan buku yang besdebu. Kami membukanya & mendapati sebuah buku dan pena tua. Aku membuka buku itu & tampak olehku,,lembaran kertas yang dulunya putih dan kini telah usang. Halaman pertama tertulis : "Yogjakarta,5 April 1839Ini adalah lembaran baru dari kisahku. Ketiga musuhku kini telah menjadi sahabatku. Aku tak ingin mereka meninggalkanku. Jika itu terjadi, apapun akak kulakukan biarpun itu adalah mati...!" Halaman demi halaman kami baca,,dan entah pada halaman berapa,,kami menemukan tulisan : "Yogjakarta,13 Oktober 1839Dear diary....hari ini mereka mulai menjauhiku. Mereka takut denganku... Mereka ingkar janji..!!Sebelum takdir menjemputku,,,...akan kubawa mereka satu-persatu...& tak akan kukembalikan....!!" 'mungkinkah itu artinya si penulis akan membawa teman-temannya mati seperti kata-kata di depan...?'...itulah tanyaku dalam hati.Kamipun menutup buku itu dan memusatkan pandangan pada sebuah pena yang masih berada pada tempatnya. Kami sangat yakin bahwa itu adalah pena yang digunakan untuk mengisi lembar harian ini. Di badan pena terukir sebuah nama seorang perempuan "Sarah Angel".Yaa....!! Itulah namanya. Mungkin ialah pemilik benda ini."Eh..! Sudahlah...,.kembalikan benda itu ke tempatnya...! Ini kan bukan punya kita...!!", kata Tomy. Kamipun mengembalikannya ke tempat semula & melanjutkan tugas kami. Sesampai dirumah, aku masih penasaran ingin mengetahui apa maksud dari semua itu. Hari berikutnya aku kembali ke perpustakaan untuk mengambil peti itu tanpa sepengetahuan mereka. Aku menyimpannya di laci kamarku. Akupun ikut menggoreskan tinta pada halaman berikutnya pada malam hari. Pagi harinya,, aku buka lembaran yang ku tulis semalam. Aku tercengang....!pada bagian bawah halaman yang aku tulis terdapat satu paragraf goresan tinta yang aku tak merasa telah menulisnya.Di situ tertulis :"###########################################" >>>>eiiitsz....! Gag gitu tulisannya...:D .hmm....pengen tau tulisan misterius apa itu...? Gag sekarang guys,.:D !!! Tunggu lanjutannya di 'Buku Harian & Pena Kematian part 2' . Tak tunggu kritik,,saran,,n' apalah tentang cerbung ini. Thankz buat yang udah mau baca....^^ di coment iaaa...^^ <<<< By Rifa ,,tjah SePeDa(sepuluh dua SABA)

buku harian dan pena kematian part 2


udah pada penasaran n' gag sabar ama anjutan ysg tadi.....????
ya udah deeh....nie aku kasih lanjutannya....
LANJUUUUUT...........!!!!!!!!::::::DDD






“ Yogjakarta, 13 oktober 2009
Dear diary….. Malam ini aku bangkit kembali. Aku bangkit di tempat,waktu,dimensi & alam yang berbeda. Aku kembali untuk membalaskan dendam anak manusia yang membangkitkanku.”

Aku takut……….!!! Mungkinkah kisah terdahulu akan terulang kembali mewarnai kisahku……?? Aku merasa sangat bersalah….!!! Sepulang sekolah ku kembalikan peti itu ke perpustakaan. Sedikit rasa takut yang membayang-bayang di dadakupun berkurang. Tapi suara dering hand phoneku membunyarkan lamunku. Di seberang sana, Niko member kabar buruk yang teranat buruk. Sahabatku, Rista meninggal di semak belukar belakang rumahnya. Sendi-sendiku terasa lemas. Tak sepatah katapun sanggup terucap. Aku tak menyangka Rista akan pergi secepat itu. Peluh mengucur deras dari pelupuk mataku. Itu nyata…….!! Itu benar-benar terjadi…..!!!

Aku ingat,,aku pernah di buat sakit hati oleh Rista. Ia menjiplak sebuah karangan yang ingin ku sertakan pada aebuah perlombaan karya sastra. ‘Mungkin ini adalah ulah arwah ‘Sarah Angel’ yang ingin membalaskan sakit hatiku seperti halnya dengan kisahnya…??? Tiga hari setelah kepergian Rista,,peti itu kembali kepadaku dengan sendirinya. Aku panik…! Aku takut jika Niko dan Tomy juga akan mengalami nasib yang sama dengan Rista. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menceritakan semua yang terjadi pada Niko dan Tomy mulai kejadian dimana aku mengambil peti itu,,mengisi halaman diarynya,,kematian Rista,,hingga kembalinya peti itu padaku. Mereka menyalahkanku…! Aku sadar aku memang salah.
“Hey….,apa kamu sudah membukanya…?”, Tanya Niko.
“Aku tak berani menyentuhnya...,apa lagi membukanya..!”,jawabku dengan bibir gemetaran.
“Bagus…!”, sahut tomy, “Ayo kita kembalikan…!”
“Tapi, aku takut benda maut itu akan kambali & membunuh salah satu,atau mungkin kita bertiga…!”
“Tidak akan….!” tegas Tomy, “Itu tidak akan terjadi. Kita adalah manusia yang berbudi. Tentang kematian Rista , itu adalah sebuah takdir tuhan yang harus ia terima…!”

Akupun mengembalikan peti itu ke tempat di mana aku menemukannya & di dalam hati aku sangat berharap benda maut itu tak datang lagi padaku. Tapi,kenyataan berkata lain.
Aku melihat seorang anak perempuan. Mungkin usianya sebaya denganku. Aku mendapatinya sedang mencabik-cabik isi perut seorang anak perempuan dan dua anak laki-laki. Ia terlihat begitu nyata. Ia berada tepat di depanku. Seluruh isi perutnya dilemparkan kepada seekor anjing. Seekor anjing hitam yang datang dari satu sisi gelap…sungguh amat gelap.ia datang dengan lidah terjulur-julur. Dengan sekejap, benda yang tak wajar untuk dimakan itu pun masuk kedalam perut lapar si anjing.
Kini, ia berdiri…! Aku dapat merasakan jantungku berdebar-debar, memukul-mukul rongga dadaku seolah ingin keluar dan lari meninggalkanku. Ia menghampiriku dengan wajah pucat pasi,mata merah melotot penuh amarah. Sekarang ia menjulurkan tangannya. Aku merasakan sesuatu yang dingin dan beraroma darah menekan leherku.
Ia mencekikku…! Sendi-sendiku terasa kaku seperti mayat hidup. Aku tak bisa bergerak. Saat aku menengok ke bawah aku melihat ke 3 mayat itu hidup kembali & mencengkeram kuat kakiku. Aku berusaha berlari,,,berlari,, dan terus berlari. Cengkraman mereka seolah terlepas dan membiarkan kakiku melaju. Entah tempat apa ini,,tiba-tiba aku sudah tenggelam di dasar kolam,,tapi masih bisa bernapas. Air kolam terasa amis…yaa…aku dapat merasakan ini adalah amis darah. Tubuhkupun mulai terangkat ke permukaan. Aku merasakan kakiku dapat berpijak dan berjalan di permukaan air. “aneh…!!”,pikriku. Dengan pikiran kalap,,tak ku pedulikan keanehan-keanehan ini. Akupun berlari dan terus berlari mencari jalan keluar dari semua keanehan ini.
Aku terbangun dengan keringat dingin mengucur deras dari pelipisku. Ternyata hanya mimpi. Aku bersyukur kejadaian yang terasa nyata ini hanya sekedar mimpi buruk yang teramat buruk. Setidaknya itu tidak nyata.
Aku menengok ke sebuah tempat di mana aku biasa menyimpan peti itu.
“Syukurlah…! Benda maut itu tak kembali…!” gumamku. Mataku beralih melirik jam dinding yang terpampang di satu sisi dinding kamarku.
“Oh…15 menit lagi bel sekolahku berbunyi. Aku tak boleh terlambat.” Akupun segera bersiap ke sekolah. Aku berlari sekencang-nya. Di depan,ku lihat pintu gerbang masih terbuka. Sesampaiku di dalam kelas, aku membuka tas untuk mempersiapkan pelajaran pertama hari ini. Tapi yang kudapati adalah peti yang berisi benda maut.
Keringat dingin mengucur di keningku. Pelajaran hari ini tak ku hiraukan sama sekali. Aku terus saja memikirkan nasib kedua sahabatku.
Tak lama kemudian terdengar teriakan yang menggema-gema di telinga. kata-katanya terdengar jelas.....amat jelas hingga aku berajak dan berlari menuju sumber suara.
Ternyataaa.........##########################################.....






tunggu lanjutannya di Buku Harian & Pena kematian Part 3.......
hehehehe..>>kayak sinetro aje....:DD
ditunggu kritik dan saran yang membangun.....^^

Cerpen Horor-buku harian dan pena kematian part 3


“Mayat…mayat…mayat…!!!” itulah suara yang terdengar olehku. Akupun berlari menuju sumber suara. Ternyata suara itu berasal dari arah kamar mandi. Aku menerobos gerombolan manusia yang juga ingin mengetahui mayat siapa yang di temukan di kamar mandi. Terlihat oleh mataku,Niko tergeletak bermandikan darah segar yang mengucur dari lehernya. Sebuah benda yang tak asing olehku…,pena maut itu lah yang menembus leher dan membunuh Niko. Ya……itu adalah pena yang ada dalam peti itu. Aku berlari kembali ke ruang kelas untuk memastikan pena itu masih ada pada tempatnya. Ternyata,pena itu telah raib. Aku menangis sejadi-jadinya,merasa bersalah atas kematian kedua sahabatku. Air mataku masih saja mengucur. Tapi, ku beranikan diri untuk membuka buku harian itu. Aku menemukan sebuah tulisan yang mungkin benar-benar di tulis oleh arwah ‘Sarah Angel’. Tapi,kali ini tinta merahlah yang tergores.
“Yogjakarta,20 Oktober 2009,
Dear diary……Ini adalah kali kedua dan terakhir kalinya aku membalaskan sakit hati anak manusia yang tersakiti.berikutnya akan ku tuntun dia melakukannya dengan tangannya sendiri. Melakukan hal yang sama denganku.”

Dadaku terasa sesak setelah membaca tulisan itu. batinku berusaha meyakinkan fikiranku seolah tak terjadi apa-apa. Aku yakin makhluk yang telah membunuh kedua sahabatku itu tak akan mampu membuatku melakukannya.
Beberapa minggu kehidupanku terasa normal,,bersama sahabatku tomy dan tanpa kedua sahabatku Rista & Nico. Kami berdua berusaha mengubur bayang-bayang kedua sahabatku,,meskipun itu sungguh mustahil dilakukan.
Sebulan,,dua buan,,tiga bulan,,….masih terasa normal. Aku terus berharap agar hidup kami selalu seperti ini,,tanpa terror arwah penasaran itu. Peti berisi buku harian dan pena maut itupun aku tak tahu ada dimana.
>>>Beberapa bulan kemudian<<<>>>Ke esokan harinya<<<>>>eiiiitzzzzz……..
Part 3 segini dulu iaa… d lanjut.in part 4…
Hahayy……
Pasti pda penasaran kan…?
Jangan lewat.in pari 4-nya iaa….
Thankzzz….. (Buku Harian Dan Pena kematian part 3,,,oleh rifa,,ine,,n’ okta (ndawee) tjah sepuluh dua SABA<<<
:::::::BERSAMBUNG:::::::

Cerpen Horor-buku harian dan pena kematian part 4


Lanjuuut……..:D Seakan sedikit membuka jawaban atas pertanyaan dan mimpiku,,ku pikir hal itu benar-benar akan terjadi. Seperti yang ada dalam mimpiku,,saat sosok itu nyaris memberikan sesuatu padaku,,dan pagi harinya datang paket yang tak terduga. Persis,,nyaris seperti mimpiku. ‘Mungkinkah ini memang sebuah pertanda kalauu…….’ Hasssh…tak ku lanjutkan kata-kataku. Aku tak ingin terjadi hal buruk kepada tomy,,sahabatku.Karena merasa tidak tenang akan nasib sahabatku,,malam harinya aku nekat pergi ke perpustakaan tua itu untuk mencari informasi tentang keanehan-keanehan yang terjadi akhir-akhir ini. Sebenarnya aku sedikit takut dan ragu karena saat itu kotaku sedang mendapat giliran pemadaman listrik bergilir. Jujur,,aku takut dengan keadaan gelap. Dengan berbekal lampu senter seadanya,,aku tetap nekat biarpun sebenarnya perpustakaan sedang ditutup karena akan diadakan beberapa perbaikan. Tapi aku masih punya jalan masuk,,yaitu lewat pintu belakang yang tak pernah terkunci. Aku sering lewat pintu itu saat penjaga perpustakaan sedang tak berada di tempat.Saat masuk lewat pintu belakang,,aku merasakan hal yang sedikit aneh.Bagian belakang perpustakaan terasa dingin dan pengap tak seperti biasa. Angin berhembus sangat kencang hingga dedaunan kering yang tadinya berserakan di halaman belakang masuk ke dalam dan membanting pintu. Spontan aku berlari menuju pintu yang terbanting dan mencoba membuka kembali pintu itu. Ternyata pintu itu telah terkunci dari luar. “siall….!!!”,kataku. Aku tetap berusaha membukanya. Angin terasa semakin kencang,padahal sudah jelas-jelas pintu tertutup dan terkunci. Entah dari mana datangnya angin ini. Aku makin panik…aku menangis… ku gedor-gedor pintu itu sambil bertriak-triak,,berharap akan ada seseorang yang mendengar dan mengeluarkan aku dari tempat ini. Telah cukup lama aku melakukannya. Tenagaku telah terkuras habis…Aku lemas dan terduduk pasrah di salah satu sudut ruangan yang berada di bagian belakang perpustakaan itu.Tak lama kemudian,,ruang baca utama yang berada di tengah-tengah perpustakaan nampak terang. Pikirku,,masih ada penjaga di dalam. Aku berdiri. Dengan perlahan aku mulai berjalan pelan menuju ruangan itu. Dari jarak yang tak terlalu jauh,,tepatnya dari celah-celah salah satu rak buku besar nampak seorang anak perempuan sedang duduk dan menghadapi sebuah buku dengan tangan kanannya memegang pena. Ia tampak sedang menulis sesuatu. Anak itu terlihat sama dengan orang yang mencabik-cabik isi perut tiga orang dalam mimpiku. Saat aku tersadar,,ternyata di depannya terdapat sebuah peti kecil yang juga tak asing di mataku. Aku semakin yakin kalau dia adalah anak yang namanya terukir di pena itu. Yaa..aku ingat namanya “Sarah Angel”,,sang pemusnah yang telah melenyapkan sahabat-sahabatnya,,juga sahabat-sahabatku.Tak sengaja tanganku menyenggol salah satu buku hingga terjatuh. Karena kaget,,akupun berteriak dan terpenjat hingga menarik perhatian sosok disana. Dia menujukan perhaitannya ke rak buku tempat persembunyianku. Kali ini berbeda. Pandangannya terlihat memelas. Karena penasaran dengan apa yang terjadi dengannya,,akupun menghampirinya. Aku duduk di sampingnya,,sejenak menatapnya sambil meyakinkan diri kalau dia tak berbahaya dan takkan menyakitiku. Dia menoleh ke arahku tanpa mengucap sepatah katapun. Tampak dia tersenyum. Di perlihatkannya padaku apa yang baru saja di tulisnya. Sedikit ragu,,akupun mulai membacanya. “Yogjakarta,7 November 1839Dear diary…Puas rasanya bisa mempersatukan sahabat-sahabatku di satu tempat yang sama….tempat yang tak akan mungkin orang lain ketahui. Selamanya mereka akan tetap di situ untuk menemaniku dan menjadi sahabatku. Mama…hmm.. mama mereka pasti akan mempertanyakan keadaan anak-anak kesayangan mereka padaku. Akupun sudah mempunyai jawaban jika mama mereka telfon dan bertanya tentang keadaan anaknya. ‘dia sudah tidur tante. Tidak mau saya bangunkan. Anak tante masih ingin menginap disini selama beberapa minggu’ …Aku tak menyesal telah membawa mereka pergi untuk selamanya. Setidaknya aku masih menyimpan jasat mereka. Jika ku rasakan penyakitku menjajah tubuhku,,aku akan berada di antara jasat mereka untuk mati dan tetap bersama mereka…” Setelah aku membaca tulisan itu dan sejenak terdiam,,tiba-tiba dia tertawa. Tawa yang sangat keras,,nyaring,,hingga membuat bulu kuduku berdiri. Ku tutup mata dan telingaku. Aku berpikir,,,mungkinkah sekarang aku tidak berada pada zamanku…?? Ku rasa aku baru saja masuk ke masa lalu. Di jamanku,,sekarang adalah tahun 2009,,tapi kenapa yang tertulis adalah tahun 1839…?? Berarti waktu mundur 170 tahun. Logika tak selalu searah dengan kenyataan. Saat ku lihat kalender di hand phoneku,,benar….saat itu adalah tahun 1839.Tak lama iapun menghentikan tawanya,,merebut buku hariannya dari tanganku dan memasukkannya bersama pena itu ke dalam peti. Kemudian ia berdiri,,beranjak dari tempat duduknya,,berlari dan menyelipkan peti itu ke antara susunan buku,,lalu menghilang. Ruangan itu kembali gelap,,dingin,,dan senyap.Sejenak aku terdiam di tempat itu,,otakku masih berusaha mengutak-atik kejadian ini dengan logika. Tapi benar,,kejadian semacam ini tidak akan bisa di pecahkan menggunakan logika.“ahh..ya sudahlah,,..mungkin tadi Cuma halusinasiku saja. Lagian gag mungkin juga kalo ada yang kayak begituan…” gumamku mencoba menyangkal apa yang baru saja terjadi.Kembali ke tujuan awalku kesini,,yaitu mencari informasi tentang apa yang selama ini terjadi padaku dan sahabat-sahabatku. Aku mulai beranjak dari tempat dudukku dan mulai menyusuri satu persatu rak buku untuk mencari apapun yang bisa ku temukan dengan bantuan penerangan senter kecil. Di dalam laci rak 13,,aku menemukan sebuah amplop usang. Saat membukanya,,aku menemukan beberapa lembar foto. Yaa…foto hitam-putih usang seorang anak lelaki. Foto itu tak lagi nampak utuh. Beberapa bagian telah sobek dan mengelupas. Di bagian belakang salah satu foto terdapat tulisan dengan huruf jawa,,yang aku tak mengerti apa maksudnya.Merasa ada seseorang yang datang aku buru-buru keluar dan pulang dengan membawa apa yang baru saja ku temukan. Sesamapi di rumah kembali ku lihat kalender di hand phoneku,,ternyata aku sudah kembali ke jamanku. Entah kapan dan dimana aku memasuki gerbang yang menuju ke masa lampau itu.Waktu terasa berlalu begitu cepat. Tak terasa,,matahari sudah memancarkan sinarnya. Tak sempat mataku terpejam. Aku sudah harus kembali bersekolah. Ku masukkan amplop yang berisi foto-foto itu ke dalam tasku. Sebenarnya hari ini tak ada semangat untuk bersekolah. Tapi,,,ya sudahlah…. Sedikit berbeda,,hari ini ada seorang siswa baru di kelasku. Namanya Kevin. Dia pindahan dari salah satu SMA di jawa timur. Bu Leni,, wali kelasku meminta aku menemaninya untuk lebih mengenali sekolah kami. Wali kelasku meminta Tomi untuk pindah tempat duduk dan mengijinkan Kevin duduk di bangku sebelahku.Kevin terlihat gugup di sebelahku. Kami berkenalan.“hai kevin,,aku Vira”,kataku sambil menjulurkan tangan,,mengajak berjabat tangan.“aku Kevin”,jawabnya datar. Tangannya terasa dingin dan bergetar saat berjabat tangan denganku. Dia terlihat ketakutan seperti melihat sesuatu yang tak terlihat olehku. Entah apa yang ia lihat.“Kevin,,kenapa kamu…….? Ada yang salah sama aku……….? Atau kamu sakit….?”,tanyaku dengan mengerutkan jidat.“eeemm…gag papa kok….”,jawabnya dengan gugup,,tak berani menatap ke arahku. Hmm….ku fikir dia cuma belum terbiasa denganku. Semua orang pasti butuh waktu untuk menyesuaikan diri terutama dengan lingkungan barunya. Ku rasa itu wajar. Saat jam istirahat aku mengajaknya ke perpustakaan sekolah. Aku menceritakan beberapa hal tentang sekolahku yang juga sekolah barunya di Jogja,,sedangkan Kevin hanya diam dan mendengarkan. Sepertinya Kevin memang agak susah untuk bergaul. Tapi aku tetap ingin menjadikannya temanku. Agar lebih akrab aku memberikan nomor handphoneku padanya.Saat pulang sekolah aku tak melihat Kevin. Aku menunggunya di pintu gerbang,,tapi ia tak kunjung keluar. Mungkin dia sudah pulang duluan. Tak lama,,Tomi menghampiriku. Dia mengajakku pergi ke perpustakaan tua itu. Saat ia menyebut kata ‘Perpustakaan Tua’,,kembali aku teringat dengan kejadian aneh yang bikin aku gag tidur semalaman. Karena masih belum puas dengan petualanganku semalam akupun meng-iyakan ajakan Tomi. Perpustakaan masih diperbaiki. Di bawah pohon halaman depan perpustakaan aku menceritakan kejadian aneh yang ku alami pada Tomi. Dari raut mukanya sepertinya dia gag percaya sama aku. Tapi aku berusaha meyakinkan dia kalo aku tuh gag bohong. Akupun mengeluarkan apa yang ku dapat semalam dari dalam tas. Tomi meraih dan memendang foto-foto itu. “iya…kamu benar…aku percaya sama kamu”,kata tomi.“eh…si Kevin orange kok agak aneh gitu yaa…pendiem banget orange…”,kataku.“loh…kok malah jadi ngomongin Kevin sih…..?”,sahut Tomi dengan nada yang agak kesal.Sepertinya Tomi tidak suka aku berteman dengan Kevin. Entah apa alasannya. Dari pada Tomi marah,,pembahasan tentang Kevin ku hentikan. Kamipun pulang ke rumah masing-masing.Malam harinya datang sms dari Kevin. Kamipun saling berkirim sms.Kevin: vira,, maaf yaa…soal kejadian tadi… aku cuma belum terbiasa, maaf yaa…Vira: ohh…iyaa… gpp kok… oh iya,,tadi kamu kok kayak ketakutan gitu kenapa…? Ada yang salah sama aku….?Kevin: hmm…gag ada yang salah sama kamu kok…J aku tadi di lihatin terus sama makhluk yang selalu berdiri di samping kamu. Aku takut. Sepertinya dia gag suka sama aku.Vira: maksud kamu…? Kayak.e di samping aku gag ada orang deh… ahh…kamu jangan nakutin aku gitu donk…Kevin: bener kok… aku gag boong… hmm…kamu mau dengerin cerita aku…?Vira: oh..boleh…Kevin: tapi kamu janji dulu…aku pengen kamu tetep jadi temen aku kalo aku udah cerita… mungkin kamu bakal nganggep aku idiot n’ aneh juga sama kayak temenku yang lain…Vira: enggak kok…aku tetep mau jadi temen kamu… cerita aja…Kevin: hmm…ceritanya gini vir…dulu pas aku masih kecil,,aku tuh tumbuh sama kayak anak-anak lainnya… bedanya,,di antara temen-temen sebayaku,, aku bisa lihat n’ berkomunikasi ama sosok yang gag bisa mereka lihat. Tapi aku cuma berani komunikasi sama roh putih aja….roh hitam aku gag berani. Kata psikiater,, aku tuh anak yang special. Anak indigo. Makanya aku bisa lihat mereka. Nah..makhluk yang suka ngikutin kamu itu roh hitam. Dia bisa celakain orang. Makanya aku gag berani.Vira: hahh……? Yang bener kamu…..? terus aku gimana nih….?Kevin: dia gag bakal ngapa-ngapain kamu,,tapi dia bisa celakain sahabat n’ temen kamu. Aku bisa bantuin kok…..Vira: ohh….yaudah…aku minta pengawasan sama kamu yaa….soale aku takut..Kevin: oke deh…aku bakal berusaha minta dia baik-baik biar gag bikin ulah…Vira: bener lho iaa… aku percaya sama kamu biarpun baru sehari kita kenal. Eh…udah malem nih… aku tidur dulu yaa… good night Kevin…Kevin: oke…good night vira.. Perbincangan via sms pun berakhir. Sebenarnya aku gag bisa tidur,, bayangin kayak apa makhluk yang ada di sampingku sekarang. Benar-benar sampai matahari muncul,,aku tetap tak tidur. Genap 48 jam aku gag tidur. Rasanya lelah,,pengen tidur tapi ada semacam ketakutan yang membayang-bayangi. hmm...........pengen tau apa yuang selanjutnya terjadi......?jangan lewatin part 5-nya....^^nih...kalo mau bertemen sama aku,(rifa),,add aja fb.q d ri.fa29@yahoo.com

AKIBAT KECANDUAAN DUNIA MAYA





Berhubung hujan gerimis mengguyur sekitaran tempat tinggalku , aku melangkah menyusuri sela sela kamar , membuka notebook , mengubungkanku ke dunia maya .. maya , semaya keadaanku saat ini ... mengecek situs jejaring sosial yang lagi ngetrend belakangan ini ... ahhh memang tak ada kerjaan selain wara wiri disana ... pekerjaan tak tentu , pacar tidak punya .. semoga saja dari situs social networking aku bisa mendapatkan .. ya minimal kenalan lah ...
"oh wow .. friend request !"
kubuka link menuju friend request , ada beberapa teman lama rupanya , dan beberapa tak ku kenal namun memiliki teman bersama .. dan yang terakhir , sesosok wanita (yang) di foto nampak cantik .. namun benar - benar stranger , alias aku sama sekali tak mengenalnya .. bahkan tak ada kata mutual friends disana....
langsung saja kelima friend request tadi aku confirm , dan selanjutnya kutulis di wall mereka dengan kata kata sapaan yang sudah bertumpuk sama & senada , seperti , 'hai thx sudah add' , 'mari berkawan' , 'salam kenal yah' , bla bla bla. tak beberapa berselang ada 'teman baruku' yang membalas wall ku tadi , ternyata si stranger itu ... sebut saja namanya "GRACE" karena di belakangnya ditambahkan nama nama aneh khas remaja zaman sekarang ..
"Sama - sama , Andri ... salam knal yah .." ucap si Grace dalam wall tersebut .. rasa penasaran tiba tiba menyelimuti pikiranku , kubuka kembali halaman profil cewek tersebut ... kulihat seluruh sisi dari profilenya , pertama aku ragu , siapa tahu ini cuman fake profile , karena tak banyak informasi detil kudapat dari sana. Namun aku putuskan untuk yakin saja kalau profil si Grace itu asli. Tak berselang lama , terjadi 'perbincangan' hangat antara aku dan Grace , walaupun hanya lewat wall to wall , karena Grace berdalih ia online lewat telepon seluler.
"Grace masih sekolah atau sudah kuliah..?"tanyaku dalam wall "Baru aja lulus ko Andri .."
"Hmmm seru..!"gumamku dalam hati. tidak biasanya aku mendapat 'kenalan' seperti Grace , parasnya elok , bermuka oriental , meski kurasa tak begitu kental , rambutnya lurus terurai , ditambah lesung pipit yang menggoda , setidaknya itu yang kuingat setelah ku melihat fotonya. Dan beberapa hal yang membuatku 'gembira' adalalah , statusnya masih SINGLE & tinggal di domisili yang sama dengan tempat ku berpijak sekarang .. Sayang sekali ketika 'perbincangan' kami sedang seru serunya , tiba tiba ia tak jua membalas 'kiriman' dariku ... mungkin saja dia off , aku coba berfikir positif .. meski kadang sangsi melekat di hati ..
"Paling paling cuman sampai hari ini aja .." keluhku.. ya biasanya juga begitu , satu dua hari , lalu menghilang , datang lagi kenalan yang baru seperti yang sudah terjadi .. arrgh susah susah mudah memang berkenalan di dunia maya , apa aku yang terlalu pasif ? entahlah ... atau trauma gara gara cinta yang selalu kandas , ketika datang dari dunia maya? mungkin juga ..
Masih di hari itu juga , di malam hari , ketika aku suntuk dnegan keadaan yang ada .. jejaring sosial jadi solusi memecahkan kebuntuan pikiranku malam itu .. Alangkah senang hatiku saat ku lihat di daftar obrolan ada nama Grace . Ya Grace yang tadi siang itu !
"Halo.." Sapaku SKSD.
"Andri..."
"Yup.." "Dimana Grace?" kata kata sapaan standar meluncur ke ruang ketik kecil di pojok kanan bawah layar komputerku.
"Di rumah .. kamu?" "Sama Grace ..."
"Sorry yang tadi , ndri , aku keburu off ..ia memotong percakapanku. "..ohh iya gak apa apa grace ... btw tinggal dmn Grace?"
" :) ooh aku di Perum Mandala , deket SPBU itu lho ..." aku berpikir sejenak , mengingat ingat daerah tempat tinggal si manis yang satu ini ..
"Ohh iya iya .. aku tahu .." padahal aku samar samar mengingat tempat yang ia tuju , masalhnya lumayan jauh dari kediamanku .. "..dulu sekola dimana?"
"SMA 13 , ndri..kamu?"
"wooo aku di 2 , angkatan 2008 .."
"anak 2 , ya ? kenal ama si Anggi dong? anak cheers dia .. "Lanjut Grace. "tau lah Grace .. temenmu ya?" "kita sama2 anak cheers di DanceRev lho .. :D"
Wowwww , anak cheers , pikiran 'gila' ku terbayang dengan kemolekan anak anak cheers , haha naluri lelakiku terpancing rupanya.
"Mantappp!"candaku.
"Mantap apanya .. hahaha"
"Di lanjut kemana sekolahmu Grace?"
"Syukur aku uda keterima di salah satu universitas negeri disini , Ndri. kamu ngga kuliah kah?"
"selamet ye .. kuliah sambil kerja , kerja kerjaan .. hahaha" begitu terasa akrab , perbincanganku dengan Grace , padahal aku baru mengenalnya tadi siang , namun , nasib baik memang belum menghinggapiku kali ini .. sedang asyik asyiknya ngobrol , tiba tiba Grace 'pamit' ..
"Arrrgh!" "Lupa aku minta nomor teleponnya .. !"“huft!”
aku menghela nafas panjang , padahal sedang asyik nya saat itu , tapi ya sudahlah , lain kali juga aku bisa ngobrol lagi dengannya ..rupanya anak itu rajin OL juga. demi mendaptkan sebuah 'perhatian' aku rajin memberikan jempol atau sekedar memberikan opini di beberapa status yang ia terbitkan , meski banyak wanita yang lalu lalang di wall ku , sepertinya anak yang satu ini dapat tempat tersendiri dalam hatiku .
"Andri ... !" Wow Grace , menyapaku siang itu.
"Grace ... lagi dimana nihh?"
"Baru pulang dari sekolah Andri .. ambil ijazah .."
"weee selamat ye .. nilainya bagus bagus ngga?"tanyaku. "Disconnect lagi? "
Grace tiba tiba meninggalkan percakapan begitu saja
"Sialan !"mau marah tapi aku bingung kepada siapa aku harus marah. tak kehabisan akal , aku kirimkan pesan pribadi ke akun Grace , yang isinya , tiada lain tiada bukan , menanyakan nomor ponselnya … dengan sedikit perasaan berharap Grace mau sharing nomor ponselnya padaku .
Rasa penasaran dan harap harap cemas menunggu balasan dari si Grace . hei , tumben aku sebegitu tertarik dan ngototnya pada seseorang di dunia maya … apakah dia .. atau … akh ! sudahlah aku tak mau berandai andai terlalu jauh , anggap saja ini lotere , keberuntungan bisa menghinggapi siapa saja .. haahahahaha.
Dan perkiraanku ternyata tidak meleset ! Grace menjawab pesanku ! isinya ? sudah pasti nomor ponselnya .. tak lupa ku berterimakasih padanya .. hmhhh mungkinkah lembaran baruku bakal terbuka? bisa jadi .. hahaha . walau , jujur saja aku tidak terlalu berharap , toh punya banyak 'temen' disana pun sudah cukup bagiku ... satu dua hari belum juga ada pesan atau ada balasan pesan dari Grace , kalaupun ada pesan masuk ke kotak masukku , kuanggap semua tidak penting .. maklumlah aku sedang menunggu beberapa dijit nomor yang mungkin saja bisa merubah kehidupanku.
"Satu Pesan !" Pesan tanpa judul nyangkut di kotak pesanku.
"Dari Grace !" dengan sabar kubuka pesan itu , dan tepat sekali , di memberikan nomor ponselnya padaku ..
"Yiipii !" 085..... tanpa basa basi ku save kedalam ponselku dan .. detik itu juga aku sms dia , ya aku sms Grace !
"Andri yah?"tak beberpa lama Grace balik meng sms aku.
"Lho kok bisa tahu? ya?" gumamku dalam hati. begitu tahu nomor ponsel Grace aku rajin sms dia , kadang - kadang ia menelfon aku , atau sebaliknya , kedekatan kami semakin menjadi jadi saja . setelah dirasa , Grace memang sosok wanita yang 'gue banget' , walaupun aku belum bertatap muka denganya . hmmmh , bagai tanaman yang layu , kini ada orang yang menyirami hatiku .
Grace kah? bisa jadi ! satu yang ingin kukatakan pada Grace , adalah , kapan ada waktu untuk bertemu ? siang itu aku coba nelfon dia. "Siang Grace !"
"Hei , Andri , lagi ngapain?" tanya Grace riang.
"Biasa balik ngantor .."
"cup cup , cape yahh? istirahat dulu sono , hehe" mendengar ucapan manja Grace , lelahku sirna seketika. Lama kami mengobrol ngalor ngidul kadang kadang OOT juga ..
"Grace , kapan ada waktu nih ? bisa kita kopdar? hehehe" "kopdar?"tanya Grace bingung.
"ohh maksudnya ketemu.. hehehe ga ada yang marah kan?" "ga ada sih ..." Grace tiba tiba memelankan nada bicaranya ...
"Hallo Grace .." panggilku.
"Grace.." ia terdiam sejenak rupanya ..
"I.. iya .. andri .. "
"kenapa?"
"ahh ngga .. ngga apa apa kok .. " "ya udah Grace , kalo emang ga bisa aku ga maksa kok .." merasa bersalah , aku akhiri perbincanganku dengannya , sempat aku kirimkan SMS berisi permintaan maafku padanya namun ia tak kunjung membalas SMSku . aku jadi semakin bersalah , namun aku coba tuk berfikir jernih , dan tentunya , berharap tak terjadi apa apa denganku.
"Grace kenapa ya???"ratusan pertanyaan dengan kalimat yang sama rasuki pikiranku . sembari merebahkan badan , aku merasa tak enak sama dia. sampai aku terbangun , dan beranjak ke kamar mandi , dalam hatiku masih terpatri pertanyaan yang sama.
Gara gara kesibukan yang ‘tidak jelas’ diluar sana , aku jadi jarang online. Sesekali aku SMS Grace , tapi hanya beberapa saja yang ia balas , kalaupun di balas , hanya ‘seperlunya’ saja , ya mungkin aku terlalu berharap padanya atau Grace yang tidak mengerti perasaanku ya?? Hahaha. Sempat sesekali ku lihat profilnya , statusnya masih yang di waktu yang sama , 5 hari yang lalu.
“hey , tumben ..” Sedikit panas telingaku begitu melihat wall Grace yang penuh dengan komentar komentar merayu memanja , baik itu dari temennya , cowok cowok aneh , dan lain sebagainya .
Hei , buat apa aku cemburu , toh dia bukan siap siapa aku? Lucu sekali aku ini. Sebelum meletus ‘cemburu’ ku pada Grace , aku update terlebih dahulu statusku ,yaaa , hambar rasanya , mengunjungi jejaring social tanpa melakukan ritual yang satu ini , sembari membalas beberapa wall yang bersarang di halaman profilku. Tak beberapa lama berselang muncul sebuah pemberitahuan , merah warnanya bertuliskan angka satu di pojok kiri atas layar.
“Grace?!” tak disangka ia mengomentari statusku.
“Andri , sorry yah , Grace sibuk niihh , pasti kamu marah yaaa? Boro boro ingin marah , Grace menulis di statusku saja sudah melegakan hatiku , dan menjawab semua pertanyaanku beberapa hari belakangan.
“kemana aja Grace , kangen nihh..”jawabku
“pip” notification lagi !
“duuh kangen siapa , Ndri? Hehehe” Wah , balasan Grace membuat aku senyum sesenyum senyumnya , aku jadi tersipu , malu , gembira dan bahagia. Sibuk saling berbalas status aku jadinya , tanpa aku sadari ponselku berbunyi , keras . mengaggetkanku yang sedang mengetik dengan semangat.
“Grace?!”
“Damn ! , beruntung sekali aku .. hahahaha” aku tertawa puas , lantaran dapat sms dari ‘pujaan hati’ . isinya , ‘sama saja’ , lagi – lagi permintaan maaf Grace padaku. Aku jadi geleng – geleng kepala , kenapa Grace terlihat merasa bersalah kelihatannya , padahal , aku biasa aja . saling balas membalas SMS pun terjadi , supaya focus , aku tutup saja komputerku. Tadinya aku ingin mendengar ‘suara merdu’ Grace lewat telepon , tapi ia menolak dnegan bermacam alasan. Ya sudah lah , yang penting , aku ‘rujuk’ lagi dengannya.
“Andri kamu mau ketemu sama aku? Biar kamu ga marah lagi sama aku” pinta Grace dalam SMSnya. Damn ! ketemu? Ketemu Grace? Saking gembiranya aku melompat kegirangan ,
“Ketemu diamana Grace?” Wow , benar benar aku gembira tak karuan , hari sabtu nanti , Grace berniat menemuiku , kuputuskan menemui dia di sebuah kedai kopi asal Amerika yang ada di pusat perbelanjaan di kotaku. Karena menurut pengakuan Grace , ia sangat menyukai Cappuccino. Ahh tak sabar aku menunggu hari sabtu , padahal masih 2 hari lagi . aku harap Grace menepati janjinya. Tapi , aku mengerti bila mendadak ia batalkan janji pertemuan kami.
Dan aku tersenyum lebar hari ini , karena ini hari sabtu ! begitu sampai di tempat kerjaku , aku SMS Grace , perihal pertemuan kami sore ini.
“Grace , gemana jadi?” Tak lama berselang , Grace menjawab dengan begitu antusias.
“Oke lah , Ndri , jangan telat lho , hehehe”
Waktu bergulir begitu cepat , matahari kini sudah hampir tenggelam , dan aku sudah siap ! siap untuk bertmu Grace ! ya Grace !
hari itu jam 18.30 waktu setempat , aku tiba di kedai kopi tersebut , ramai betul ! maklum lah ini hari sabtu , banyak orang sekedar nongkrong , kongkow – kongkow atau menikmati internet gratis disana. Ketika sedang melihat kiri kanan ,Grace menelfonku.
“Andri !!! diamana??!!”
“Grace aku sudah sampai nih , di kedai kopi !”
“Hei , boy aku sudah dari tadi , kamu masuk aja , aku duduk di pojok kanan , pake baju warna putih ..”
“ok ok Grace ..” Langsung aku masuk kedalam kedai yang ramai tersebut , kucari pojok kanan , seorang wanita berbaju putih , memakai bando sedang menikmati segelas cappuccino !”
“Ini dia!”pikirku. Tak berapa lama kuhampiri gadis cantik itu , , ia masih asyik dengan cappuccino nya yang terlihat begitu nikmat ia teguk.
“Grace?” Sambil menoleh kearahku , ia menurunkan gelasnya dari bibir mungilnya itu.
“Andri?” ia tersenyum sembari memamerkan lesung piptnya .
“duduk sini , Ndri ..” Tak ada bedanya antara Grace yang selama ini ku kenal lewat dunia maya , ataupun Grace yang baru beberapa detik yang lalu ku temui. Dia benar benar orang yang menyenangkan .
kadang ada pikirian liar dalam otak ku yang ingin memilikinya , bukan hanya sebagai teman . dan rasa itu seakan ‘menyiksa’ hari - hariku. Waktu bergulir begitu cepat , jam 9 malam , terlihat Grace bersiap untuk pulang , sesekali ia tersenyum kearahku.
"Mau pulang , Grace?" tanyaku
"iya .. ayo , Ndri .." tadinya ingin kuantar ia pulang naik sepda motorku , tapi ia menolak dengan halus , rupanya ia bawa kendaraan roda empat. aku jadi malu sendiri , kuputuskan kuantar dia sampai ke parkiran , entah kenapa aku merasa benar benar tidak rela kalau Grace pulang . Tiba - tiba perasaan cemas melanda hati , namun ketika kulihat wajah Grace , ia nampak begitu gembira .. malah ia sampai berkata satu kata penuh makna .. setidaknya itu menurutku.
"Kapan - kapan ketemu lagi ya?" aku tersadar dari lamunanku ...
"ok ok lah Grace , gampang .. hehehe"
"Andri kenapa?" tanya Grace
"ee .. eengga .. Grace berani kan pulang sendiri?" tanyaku
"ada ada aja .. berani dong ..!" secara refleks jemari Grace merangku tangan kananku. aku kaget setengah mati , bercampur perasaan gembira tak terduga . ia genggam jemariku erat , begitu hangat tangannya kurasa . sesekali aku lihat raut wajah Grace , ia nampak tanpa beban , berbeda denganku yang canggung ditambah grogi. tak berselang lama , sampai juga di tempat Grace memarkinkan mobilnya . sebuah sedan berwarna hitam dan sepertinya sangat familiar kulihat.
"hati hati ya Grace ... " sambil menoleh kearahku ia tersenyum dalam , sangat indah kulihat , belum pernah kulihat senyuman yang seperti itu sebelumnya.
"makasih ya , Andri .." ia beranjak masuk kedalam mobilnya. dibukanya kaca jendelanya .
"jangan kapok ya ketemu sama Grace .." Gracepun berlalu tepat dihadapanku . tapi perasaan itu masih saja mengganjal , kenapa aku tak ingin Grace pulang , bisakah ia tetap disini , barang semenit saja ?? ya sudahlah , toh ia sudah pergi . kini giliran aku pergi , jam di tanganku menunjukan jam 21.21 , kuberharap tak ada hal yang tak diinginkan terjadi ..
meski sedikit resah , kulangkahkan saja kakiku pergi dari sana .. sambil berharap Grace , atau aku baik baik saja . begitu berjalan menuju tempat parkir motor , aku melewati sebuah emperan toko , disana menjual mawar berwarna putih. entah asli atau hanya imitasi , aku tertarik melihatnya . padahal ini bukan musim valentine , tapi ada saja yang menjual bunga macam ini. ya sudah kubeli saja untuk hiasan di ruang tamu. aku bergegas pulang , sebelum ku beranjak , aku sempat sms Grace , beri tahu dia supaya hati hati.
Dan kupacu kuda besi tua ku , udara dingin begitu menggigit malam itu. ramai sekali lihat jalan raya , banyak orang menghabiskan waktu , bercumbu bersama pasangannya , sialan ! coba saja aku .... arrgh , muncul pikiran tentang dia lagi . pelan kupacu sepeda motorku , malas aku kebut kebutan ditengah keramaian plus angin yang berhembus gila , menusuk tulang.
Berhenti aku di lampu merah , kudengar suara raungan sirine , entah itu ambulans , polisi atau satpol pp . suarnya terus mengeras , dalam benaku paling ada orang meninggal atau iring iringan pejabat. ternyata benar , setelah kutoleh kebelakang , ada sebuah ambulans menerobos barikade kendaraan yang sedang berhenti , diikuti sebuah mobil polisi .
"sontoloyo ! main terobos saja .."keluh seorang pengendara motor disebelahku. ahhh , aku tak peduli , begitu lampu berubah hijau , aku tarik saja pedal gas ku , sungguh kurang beruntung aku malam ini .
macet total ! sialan ! , ditambah perasaanku yang tidak menentu malam itu , iseng , ku Tanya pengendara di sebelahku.
“pak ada apa nih , panjang banget ..”
“kurang tahu , dik … “
“ada kecelakaan di ujung sana …!” Sambung seorang pengendara motor dari arah berlawanan.
Pantas saja , tak biasanya jalan ini macet macam begini. Terlihat beberapa polantas mengatur jalannya lalu lintas yang ada disana .. banyak pengendara motor yang putar haluan , tadinya aku ingin memutar arah , tapi sepertinya terlambat , sekalian ingin melihat lebih dekat , apa sebenarnya yang terjadi. wow .. asap mengepul , bukan kebakaran , tapi dari mesin sebuah truk SUV yang melintang di pertigaan itu.
"wih , kap mesinnya sampai rontok begitu .." aku berjalan , pelan karena kendaraan begitu padat melintas , suara pluit polisi , sirine ambulans , asap yang mengepul menghiasi jalan itu , terlihat beberapa polisi memasang garis polisi . sebuah mobil terguling disebelahnya . ngeri betul kulihat , dadaku berdetak kencang saat itu , membayangkan kalau aku yang jadi korban kecelakaan .
"amit amitt dah .." sebentar ... rasanya aku pernah melihat hal ini sebelumnya .. asap yang mengepul , sirine polisi , ambulans .. dan ....
"MOBIL SEDAN HITAM !"aku kaget setengah mati ... terguling ! dan aku lihat dengan mata kepala sendiri , belingnya berserakan dimana mana. bagian depannya penyok , hanya bagian kirinya yang masih terlihat utuh , habis dihantam truk SUV tadi ..
"jangan .. jangan .." Reflex aku segera sms Grace saat itu , aku menepi , beberapa orang petugas menyuruhku jangan diam dekat TKP , tapi aku tak peduli , mirip sekali dengan mobil yang di kendarai oleh Grace !!! mobil yang terguling didepan mataku ! yang kacanya berhamburan kemana mana ! paranoid sekali aku saat membayangkan kalau itu benar benar mobil milik Grace !
“sial tidak ada jawaban !” aku makin kalap dan khawatir ketika berulang kali aku telfon Grace namun tak ada jawaban . ohh tuhan !!!! berikan perlindungan padanya !!! Dengan perasaan yang tidak menentu , aku beranjak pulang kerumah , mondar – mandir menunggu kabar dari Grace , sambil sesekali berdoa , semoga tak terjadi apa – apa dengannya .
Untuk mengubur kecemasanku , kunyalakan TV , acaranya hanya itu itu saja . sinetron , debat politik atau hal hal berbau mistis . bosan . Tapi , siapa sangka , saat ku pandangi layar TV kulihat sebuah news sticker melintas , kubaca kata demi kata .. dan terjawab sudah kecemasanku saat ini.
“SEBUAH KECELAKAAN TERJADI DI PEREMPATAN SIMPANG 3 , SEBUAH TRUK YANG KEHILANGAN KENDALI MENGHANTAM SEDAN YANG SEDANG MELINTAS DARI ARAH BERLAWANAN ….. PENGEMUDI SEDAN , SEORANG WANITA DILARIKAN KERUMAH SAKIT DAN KINI DALAM KONDISI KRITIS….”
“Grace …! Astaga !” Tanpa basa basi , aku pergi sesegera mungkin ke rumah sakit yang disebutkan dalam berita tadi , ku tarik pedal gas ku dalam dalam , seolah tak peduli dinginnya malam.
Tiba disana , aku langsung bertanya , meski jiwaku dalam keadaan panik.
“Suster , korban kecelakaan tadi …”
“… anda siapa?” potong si suster.
“sa ..saya .. temannya sus ..”
“oh di ruang perawatan , anda bisa temui petugas disana ..!” Berlari aku menuju ruang perawatan , terlihat beberapa orang disana , seorang wanita paruh baya dan satu lagi anak remaja , terlihat tak henti hentinya menangis , mereka saling berpelukan .
“Kak Grace ..” ucap si gadis itu sambil tersedu – sedu , matanya bengkak.
“Grace?” potongku.
“Kamu siapa?” Tanya si ibu.
“Sa.. saya …” Aku sedikit menjelaskan siapa diriku , dan akupun bertanya juga apa benar Grace yang dimaksud adalah Grace yang baru saja aku temui , Grace yang selama ini aku kenal dari dunia maya , Grace yang …. Arrgh !! aku lemah tak berdaya , seakan tangisku ingin pecah saat si ibu mengatakan kalau korban kecelakaan adalah Grace yang aku maksud.
Apalagi diperkuat dengan foto yang ditunjukan gadis itu , yang tiadalain adalah adik kandung Grace.
“Ya Tuhaaaaaaaaaaaaaaan !” aku berteriak dalam hati.
“Jadi tadi sore Grace ketemu sama kamu?” Tanya si ibu sambil mengusap air matanya.
“betul bu … “
“kalau tahu begini jadinya …” sambungku.
“sudahlah nak Andri , semua sudah rencana tuhan , ini bukan salah kamu…” Aku , ibu dan adik Grace pun sepakat saling menguatkan . aku beranjak dari tempat duduk ku , mencoba untuk mengetahui bagaimana kondisi Grace saat ini . Tak lama berselang ..
“Pak Dokter .. bagaimana kondisinya ..” Aku langsung mencerca dokter itu dengan pertanyaan.
“Kondisi pasien masih belum stabil , korban mengalami gegar otak dan cedera cukup parah …”
Satu , dua , tiga jam sudah aku menanti kepastian dari kondisi Grace , beruntung , kami diizinkan dokter untuk melihat kondisi Grace , tuhan , tak ada yang berubah dari Grace , meski ia mengalami kecelakaan hebat , tak satupun cacat diwajahnya . tetap bersih , putih , seolah tak ada sesuatu terjadi padanya. kugenggam erat tangannya , kubelai rambutnya dan kucium keningnya .
tak jemu aku memandangi paras cantik Grace. kuletakan bunga mawar putih yang tak sengaja aku beli tadi sore . kuletakan disamping tubuhnya.
"Grace , aku sayang kamu .."
dengan nada sendu kuucapkan kata yang selalu ingin kukatakan padanya. dingin kurasa saat ku genggam jemarinya.
sesaat kemudian , dokter dan petugas disana datang , mereka mencabut infus , dan segala alat yang menempel di tubuh indahnya. mereka memaksaku untuk melepas jemari kami. wajah cantiknya kemudian diselimuti oleh kain berwarna putih , beberapa orang membawa Grace keluar dari ruang perawatan . di saat itu aku baru tersadar , kalau Grace harus pergi dari ruangan ini. Karena Grace sudah tidak ada lagi disini.
“Mungkin Ini Bisa Jadi Yang Pertama Dan Terakhir , Terakhir Untuk Ku , Bukan Berarti Terakhir Untuk Mu” kiEaLonE

KECANDUAN DUNIA MAYA!!


Rara adalah gadis manja yang kutu buku dan sangat tertutup, Nggak pernah 1 kali pun dia menceritakan masalahnya kepada keluarganya, paling Rara cerita cuma sama sahabatnya Dita. Kerjaan Rara cuma diam di Rumah, menyendiri di kamar gara-gara selalu dilarang keluar Rumah oleh orang tuanya, ini itu gak boleh. Emang sewajarnya orang tua Rara kayak gitu, soalnya waktu kecil Rara pernah di Culik, jadi mungkin orang tuanya takut dy di culik lagi a.k.a trauma gitu, secara Rara kan anak bungsu. Mungkin itulah yang membuat Rara menjadi seorang gadis berumur 16 yang minderan dan penakut.****
Suatu hari di Siang yang panas menyengat..
“Ra, mau kemana kamu nak??” Tanya mamah.“
Cuma mau keluar aja qo mah, bentar mau minjem buku sama temen!” Jawab Rara langsung bergegas pergi.
Sesampainya di Rumah Dita..
“Dit, loe lagi ngapain??”“Gue ganggu loe gag?” kata Rara.
“Nyantei aja lagi Ra, gue lagi gak ada kerjaan nih!”“
Tumben nih loe ke Rumah gw, ada apa?”Tanya Dita.
“Gue kesel di Rumah Bete!!!”“Apa-apa gue dilarang, mau keluar rumah juga dilarang!!”“Nyokap gue over protektif banget!” kata Rara dengan nada kesel.
“Waduh, kasian banget loe jadi anak punya orang tua gag ngebebasin anaknya”
“Kayak gue dong Ra, apa-apa dibebasin kalo gw masih di batas positif-positif aja!!”“Hehehehehe Derita Loe aja Ra, orang sabar di sayang Tuhan lho!!” kata dita sambil ngetawain Rara.
“Huh, dasar elo bahagia diatas penderitaan orang laen!” timpal Rara sambil ngelemparin bantal ke arah Dita.
Keesokan harinya..
Di Sekolah..
“Rara, Ibu gag bisa ngajar hari ini, Ibu titip tugas ya Ra buat anak-anak??” Kata Bu Ida (Guru Bahasa Inggris Rara)
“Oh iya Bu, tar rara kasih tau anak-anak kalo ada Tugas dari Ibu”“Hati-hati ya Bu” Jawab Rara bergegas ke kelas.
Sesampainya di kelas..
“Woy teman ada tugas nih dari Bu Ida, katanya dia ada perlu jadi gag bisa masuk” Tegas Rara di Depan teman-temannya.
“Huft, tugas sekolah makin numpuk aja!!”
“Kayaknya pulang sekolah gue harus langsung ngerjain tugas ini!!” kata Rara sambil menghela nafas panjang.
sesampainya di rumah..
“arrrrggggghhhhh!! Gw jenuhhhhhhhhhhhhhh!!” Teriak Rara.
Tiba-tiba matanya langsung tertuju pada Laptop di kamarnya.
“Daripada gw bete mending online YM (Yahoo! Messengger.red) aja ah!” Cetus Rara kesal.
Tangannya langsung maenyalakan tombol on di Laptopnya, jari-jarinya memegang mouse lalu mengklik aplikasi YM.“click..click..” suara mouse yang dia gerakan.“tek.tek..tek..tek” jari-jari Rara dengan lincah mengetikan usename dan passwordnya.Beberapa saat kemudian ketika Rara lagi chat (chatting.red) sama temen-temen YM-nya. Tiba-tiba ada cowok yang ngajak Rara chat, cowok itu nicknya YM-nya “SUPERMAN_WANNABE”.
Begini isi chatnya..Superman_wannabe: Hy!! Asl plz!
Rara_Qyutz: Hy jg! 17 f bdg
Rara_Qyutz: u??Superman_wannabe: 17 m bdg. Btw skul dimana neh??Rara_Qyutz: di SMA Bintang Jaya. Km??Superman_wannabe: SMA Bandung Barat.Superman_wannabe: Knalin nama aq Kevin.Superman_wannabe: Nama km Rara ya?? Lam knl okaii!!Rara_Qyutz: okay salam kenal juga ya!! HahahaSuperman_wannabe: ouia ada fb (Facebook.red) gag ra??Superman_wannabe: tar gw add!!Rara_Qyutz: Fb gw rara_qyutz@yahoo.com
Rara_Qyutz: add ya! Thx b4 :DDari sejak itu Rara jadi sering OL YM sama buka FB, padahal dulunya Rara gak begitu terlalu ngeuh sama yang namanya dunia maya. Dan sejak saat itu pula dia jadi nggak ngerasa bosan lagi berlama-lama diem di rumah gara-gara tugas sekolah yang menumpuk & ortunya yang terlalu over protektif sama Rara.“Kalo tau dunia maya rame gini, kenapa gak dari dulu aja gw exist di dunia maya!!”“hahahahaha” Kata Rara kegirangan.
Setelah kejadian itu, stiap hari sepulang sekolah yang dikerjakannya pasti OL, OL dan OL.. Kalo gak chatting pasti OL FB, yang dikerjakannya sampai larut malem cuma Wall-wall-an sama temen-temen FB-nya.Gara-gara Rara kecanduan Dunia Maya jadi membuatnya malas belajar. Sampai mamahnya pun udah cape marah-marahin dia yang gak pernah mau nurut.****
2 bulan kemudian..
Di Sekolah..
“Rara!! Kenapa akhir-akhir ini prestasi kamu menurun drastis??” Tanya Ibu Ida
“Hmmm, gak tau saya juga Bu, qo bisa sampai kayak gini??” jawab Rara terbata-bata.
“Ibu lihat nilai-nilai kamu yang bagus jadi kayak gini!!” Timpal Ibu Ida sambil manunjukan nilai di kertas ulangan Rara.
“Maaf bu, saya akan lebih giat belajar bu!!” Kata Rara gugup.
“Oke ya udah Ibu pingin liat nilai kamu bagus, gak jeblok kayak gini lag!!” Jawab Ibu Ida tegas.****
“Mantap Dit, tadi gw kena semprot Ibu Ida!!” kata Rara dengan muka madesu.“
Who, qo bisa Ra?? Tapi salah elo juga kali Ra, nilai loe jadi nurun gitu!!”“Scara gitu loe kan peringkat pertama trus di kelas ini!!”
“Tapi sekarang kenapa elo jadi kayak gni?!”“Pasti lah Bu Ida kecewa, secara dia wali kelas kita, dia juga yang slalu merhatiin nilai-nilai elo!!” kata Dita panjang lebar so nasehatin.
“iya juga sih dit, emang bener kata loe, gue yang salah!!”“Mungkin ini gara-gara gue kecanduan Dunia Maya!!” jawab Rara nyesel.
“Beuh, gada untungnya juga Dunia Maya, malah bikin males!” cetus Dita langsung berlalu pergi.Bel sekolah udah berbunyi, berarti waktunya pulang..
Sesampainya di Rumah..
“Mahhhh, Rara pulang!!” Rara bergegas lari ke kamarnya. Setelah ganti baju lalu Rara langsung turun ke bawah untuk makan siang.
“Mahhhh, nilai aku jadi nurun”
“Tadi aku di omelin Guru di Sekolah!” Kata rara sambil ngambil makanan.
“Kata mamah apa?? Itu gara-gara kamu main internet mulu sampai malam suntuk!?”“Kalo dipake belajar kan lebih bermanfaat!!” jawab Mamahnya Rara tegas.
“Iya bener mah, sekarang Rara udah tau kalo belajar itu lebih penting daripada main di Dunia Maya!!” jawab Rara nunduk.
“Ya udah mulai sekarang kamu mulai perbaiki lagi prestasi kamu di sekolah ya??”“Mamah bakal ngesupport kamu dengan doa!!” kata mamah sambil tersenyum.
“Makasi ya mah!!”“Rara pengen jadi anak yang dibanggain mamah!!” cetus Rara mantap sambil meluk mamahnya.****
2 bulan kemudian.. Test akhir semester udah beres.Saatnya pembagian raport nilai di sekolahnya Rara.
“Rara joyceline!!” ibu Ida manggil Rara buat ngebagiin raportnya.Rara berjalan menuju kearah meja Ibu Ida.
“Ra, ibu bangga sama kamu!!”
“Ibu kira nilai kamu gag akan naik lagi, gara-gara waktu itu nilai kamu sempet nurun!”
“Tapi ternyata perkiraan Ibu salah!!”
“Nilai kamu jadi semakin bagus!! Ibu bangga sama kamu!!”
“Rajin belajar terus ya!!” kata Ibu Ida tersenyum.
“Makasi ya Bu!!” jawab Rara sambil tersenyum simpul. ****

SAHABAT DUNIA MAYA


Bulan Maret lalu saya memulai bulan dengan mendaftar di sebuah Game online sederhana yang misinya adalah membangun Desa yang sangat kuat.Cerita saya berawal ketika saya membuat suatu perkumpulan(aliansi) di game itu.Dalam berberapa hari perkumpulan ku ini mulai laris walau peringkatnya agak buruk.
Seminggu kemudian,ada seorang pemain yang berjenis kelamin perempuan ingin mendaftar ke perkumpulan yang saya buat.Saya senang dia bergabung,dia bilang untuk masuk kesini sangat sulit.Tentu saja dia membawa seorang sahabatnya juga masuk ke perkumpulanku.Dia selalu Ber IGM(in game mails) dengan saya,dia sangat menarik untuk diajak mengobrol,begitu terbuka dan tanpa hambatan sedikitpun,seperti burung yang melayang di udara.
Selalu dia menceritakan segala macam hal dalam kehidupan sekolah,persahabatan,game,dan segala masalah yang menimpanya.Dia begitu sibuk dengan lesnya,tetapi dia masih bisa membagi waktu.Saat ini dia kelas 9 smp di suatu sekolah di jakarta utara,karena terlalu banyak masalah,terkadang saya menjadi penasihatnya.Saya selalu mengingatkan dia karena dia tidak lama lagi akan UAN,tidak lebih dari 1 tahun lagi."lu udah semakin deket sama UAN,ga belajar??..kok online terus?",tanyaku,"iya ju,gue sibuk bener nih,online aja susah,mana net di hum gua ngadat lagi!",balasnya melalui PM(privat message).Saya sudah menganggapnya sebagai sahabat saya,mungkin harus saya tegaskan saya belum pernah bertemu dia namun saya sudah menganggapnya sebagai sahabat yang baik,mungkin karena alasan itulah saya menganggapnya sebagai Sahabat Dunia Maya-ku,antara ada dan tiada.Namun walau begitu,saya sangat senang bisa memiliki sahabat seperti dia,unik,baik,rendah hati dan menyenangkan! :D
:D

Sabtu, 16 Oktober 2010

Slideshow

Terima Kasih atas Kunjungan anda Lain Kali datng lagi ke sini dilihat